SITI NURBAYA KAH?????
Apa yang ada di benak anda ketika mendengar sebuah nama “Siti Nurbaya”…
Beragam pemikiran yang pastinya muncul di benak Anda,,,mulai dari kolotnya pemikiran hingga perjodohan yang tak di inginkan….
Disisni saya ingin mencoba menuangkan sedikit angan ,,,seandainya aradigma Siti Nurbaya tak lagi di kesankan dengan identiknya perjodohan dan pernikahan paksa…..
Di zaman modern seperti ini , banyak anak2 muda berfiqiran bahwa “perjodohan atau di jodohkan” merupakan pendekatan yang kuno bagi mereka. Mereka menuntut kebebasan, kebebasan untuk memilih, kebebasan untuk mengemukakan pendapat,tidak adanya peraturan yang kolot, dan tidak adanya perjodohan dalam menentukan paangan hidup mereka kelak. Hal ini muncul karena meningkatnya tingkatat pendidikan , dan semakin luasnya kesempatan kerja bagi kaum wanita sehingga sebagian wanita banyak yang memiliki pemikiran seperti..
Tapi apa salahnya kalau kita meminta orang tua, saydara, atau bahkan sahabat untuk mencarikan calon penndamping hidup kita,,,sebagai orang yan mereka sayang mereka pasti menginginkan yang terbaik untuk kita. Mungkin karena kesibukan yang kita punya, akhirnya kita melimpahkan perihal ini kepada orang terdekat kita, orang yang kita percaya,,misalnya orangtua, saudara, dan sahabat kita. Tapi jangan di slah artikan walaupun kita mengamanahkan hal ini kepada mereka lantas kita jangan menelan bulat2 apa yang menjadi pilihan mereka. Kita harus meneliti terlebih dahulu sepeti apa keperibadian calon pasangan kita. Islam mengajarklan bahwa tidak adanya pacaran dalam Islam melainkan hanyalah ta’aruf,,dalam masa tersebut kita bisa mencari tau seperti apa dia,mencari tahu segala sesuatunya tentang dia, leat orang2 terdekatnya. Selama dalam batas2 yang tidak melanggar syariat...
Ada 3 hal yang harus disegerakan pelaksanaannya yaitu menguburkan jenazah, membayar hutang dan menikiah. Tetapi bukan dalan artian kita harus tergesa2 dalam menjalankan option yang ke tiga. Disana kita harus sudah benar2 mantap mempersiapkannya. Karena pernikahan itu merupakan hal yang dakral, bukan permainan, dalam pernkahan begitu banyak hal yang terjadi,. Pernikahan itu menyatukan 2 hati yang berbeda, menyamakan 2 pemikiran yang tak sama, dan menyatukan 2 tujuan yang saama. Dengan menikah semuanya bisa menjadi satu.
Lalu mengapa kita harus malu meminta orang2 yang kita percaya untuk mencarikan seseorang yang terbaik untuk kita???????????????
Hendaknya bagi muslimin dan muslimah yang mengamanahkan untuk mencarikan jooh bagi mempertimbangkan hal2 dibawah ini:
- percayakan urusan ini pada orang yang benar2 kita percaya
Ini bukanlah hal sepele yang bisa kita percayakan pada sipa saja, kita haruslah pandai mencari orang yang dapat kita andalkan untuk urusan seperti ini.
Rizqi, umur dan jodoh memang sudah Allah yang menentukan tapi kita sebagai manusia diwajibkan berusaha untuk mencapainya tapi tetapla Allah yang menentukan hasilnya.
Oleh karena itu kita haruslah berhati2 dalam menentukan pilihan. Orang tua adalah orang yang dapat begitu kita percaya dalam urusan hal seperti ini,. Semua orang tua di dunia ini pasti menguinginkan yan terbaik untuk anaknya..........
- Komunikasikan apa yang menjadi keinginan kita
Jangan sampai adaaa kata menyesal setelahnya.. maka sebelum terjadinya hal2 yang tidak diinginkan handakya kita berantisipasi. Kita dapat mengutarakan apa yang jadi keinginan kita, bagaimana kriteria pendamping hidup yang kita inginkan, bahkan Allah menganjurkan nikahlah perempuan di antara kalian karena empat hal :
Ø Karena kecantikannya
Ø Karena keturunannya
Ø Karena kekayaannya
Ø Karena agamanya
Tapi alangkah mulianya jika seseoran menikahi calon pasangan yang dipilihnya. Tiga hal di atas sangatlah bernilai tapi jika seseoran menikahi calonnya karena agamanya maka dua kebahagiaanlah yang akan kita dapatkan. Bukan hanya kebahagiaan di dunia saja tapi jauga kebahagiaan di akhirat yang akan kita dapatkan. Karena dengan agamanya ia bisa menggapai kebahagiaan di akherat. Amien........
- Buatlah aturan main yang jelas
Sudah terlalu serig kita mendengar perselisihan yang terjadi antara orang tua dengan anaknya karena hal seperti ini. Hal ini terjadi karena tidak adanya sifat terbuka antara mereka. Maka hendaknya kedua belah pihak membicarakan terlebih dahulu apa yang menjadi keinginan masing2. sehingga tidak ada yang menyesal di kemudian hari.
Disinilsh harus ada peraturan main yang jelasa tenteng proses ini, xcontohnya Islam menerangkan bahwa seorang laki2 dan perempuan yang bukan mahromnya tidak boleh berdua2an tanpa di dampingi muhrimnya. Karena disitula syetan akan menggoda. Maka orangtuamenegaskan bahwa proses ta’aruf / perkenalan antara si anak dan calon pasangannya berlangsung di bawah pengawasan mahromnyaaa demi menghindari fitnah zina.
Ta’ruf bukan pacaran.!!!!!
- Mencari informasi tentang latar belakang kehidupan calon pasangan
Seperti yang telah di bahas di awal bahwa kita jangan terburu2 dalam memutuskan “ya atau tidaknya” . jangan mudah terpengaruh omongan orang lain sebelum kita dapat membuktikan kebenarannya sendiri.
Jika segala sesuatunya sudah cukup dan Anda sudah memperhitungkannya matang2, maka segeralah laksanakan pernikahan..........
Allah begitu meninggikan martabat orang2 yang tetap setia berada di jalannya,,,
“......dan wanita2 yang baik itu adalah untuk laki2 yang baik, dan laki2 yang baik adalah untuk wanita2 yang baik (pula).....”(Q.S. Annur : 26)
Semoga Allah senantiasa menghimpun kita dalam kebaikan dan tetap berjalan lurus di jalan-Nya Amien Allahuma Amien...........